PERILAKU MENYIMPANG PARA PENGGENDARA
Sekarang ini
banyak sekali di temui perilaku- perilaku menyimpang para penggemudi bagi dari
anak-anak remaja hingga para orang tua , padahal yang sudah kita ketahui bahwa
peraturan di buat untuk di taati bukan
untuk di langgar, hal ini sangatlah kita sayangkan apabila para penggendara
melanggar atura- aturan yang telah di buat karena dari pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan ini dapat menyebabkan kecelakkaan bahkan kematian , perlu kita ketahui
bahwa apa yang kita lakukan di jalanan sangatlah dapat mempengaruhi diri kita
sendiri maupun orang lain , baik positif maupun negatifnya , misalkan saja
dalam menggendarai kita sudah sangatlah berhati-berhati tetapi ada penggendara
lain yang ceroboh atau tidak berhati” hingga dapat membahayakan diri kita juga
.
Ini
adalah beberapa contoh perilaku yang menyimpang para penggendara
1. Membonceng penumpang lebih dari 1 orang ( anak maupun dewas )
Menurut pp no
55 tahun 2012 Sepeda Motor adalah
Kendaraan Bermotor beroda
2 (dua) dengan atau
tanpa rumah-rumah dan
dengan atau tanpa kereta
samping, atau Kendaraan
Bermotor beroda tiga
tanpa rumah-rumah. Pada dasarnya sepeda motor adalah kendaraan yang
dirancang untuk memuat dua orang baik anak-anak, remaja ,dewasa orang tua . Akan tetapi fenomena yang terjadi adalah
banyak pengendara yang mengangkut penumpang yang berjumlah rata – rata antar 3
hingga 4 orang di atas satu sepeda motor.
2. Berteduh di bawah kolong jembatan
Saat hujan
tiba, banyak sepeda motor yang berteduh di bawah jembatan hingga memenuhi
jalan. Hal ini selain membuat lalu lintas terhambat, juga membahayakan
pengendara motor sendiri karena mobil yang lewat dapat menyenggol atau menabrak
motor yang berteduh karena berada di lintasannya. Sebagai solusi saat hujan,
pengendara sepeda motor diharapkan membawa jas hujan yang dapat dikenakan
dimana saja.
3. Memuat Barang yang berlebihan
Memuat barang
yang berlebihan sangatlah tidak baik bagi keselamatan kita sendiri, sering
sekali saya temui dijalanan supir-supir memuat barang-barang bawaannya sampai
melebihi apa yang sudah di tentukan , hingga kendaraanya miring ke samping .
4. Berkendara secara agresif ( zig zag )
sering sekali
saya temui khususnya para pelajar yang menggunakan sepeda motor, mereka sering
sekali berkendara secara zigzag untuk memanfaatkan celah yang ada . biasanya
tindakan zigzag ini berada pada posisi tak terlihat atau titikbuta bagi
pengemudi di depannya . hal ini
sangatlah tidak baik bagi keselamatan kita
5.
Berkendara tanpa peralatan Keselamatan
Bahwa
perlindungan untuk pengendara roda dua maupun roda empat sangat dianjurkan,
agar terhindar dari kecelakaan. Sehingga untuk itu, pengendara roda dua maupun
roda empat wajib menggunakan alat keselamatan tambahan yang dirancang untuk
melindungi organ vital dari pengendara. Peralatan keselamatan meliputi sepatu,
jaket, helm , sarung tangan , penggunaan sabuk pengaman
6. Tidak lengkapnya perlengkapan keselamatan
Untuk menjaga
keselamatan di jalan, pemilik kendaraan baik sepeda motor maupun mobil harus
memelihara perlengkapan wajib yang ada di kendaraan tersebut contoh SIM
7. Kecepatan melebihi ketentuan yang ada.
Dengan adanya
rambu-rambu batas kecepatan yang dipasang di berbagai titik di harapkan para
penggendara dapat mentaatinya bukan melanggar, karena ini semua demi
keselamatan kita , terkadang para penggendara menggendarai kecepatan nya
seenaknya mereka sendi ini semua tergantung dari tujuannya, misalkan pagi hari
oarang tua yang ngantar anaknya berangkat sekolah karena sudah terlambat sehingga kecepatannya tinggi tanpa
memikirkan faktor keselamatannya.
8. Membiarkan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor
Banyak orang
tua yang bangga bila anaknya sudah dapat mengendarai sepeda motor pada usia
yang relatif dini dan belum memiliki SIM sepeda motor. Padahal yang kita
ketahui bahwa penggunaan SIM dimulai dari umur 17 tahun tetapi sekarang ini
anak yang di bawah umur 17 tahun saja
boleh memiliki SIM , apakah ini aturan yang kurang baik ? Atau penegakan hukumnya ? Secara psikologi,
anak di bawah umur belum memiliki penguasaan mental yang cukup untuk
mengendarai sepeda motor. Secara fisik, proporsi badan anak belum memadai untuk
penguasaan kendaraan secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar