Permasalahan transportasi yang
terjadi khususnya transportasi darat di Kota Ambon cukuplah kompleks, karena
transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, maka satu masalah
yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan mempengaruhi sistem
tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di Kota Ambon terjadi
hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari sistem
tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang terjadi
dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem.
Sistem dan fasilitas trasnportasi memang diakui banyak
pihak telah membawa dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia dari
waktu ke waktu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangannya,
transportasi juga membawa masalah-masalah dari setiap pergerakannya.
Masalah-masalah transportasi yang terjadi di kota ambon meliputi
A.Masalah
Lingkungan
1. Polusi
Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak
diinginkan adalah polusi yang ditimbulkan. transportasi merupakan penyumbang
emisi sebanyak 23,6%. Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari
angka 23,6% tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang telah diuraikan
sebelumnya yaitu karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat.
Tingginya angka emisi yang ditimbulkan oleh transportasi darat dikarenakan
beberapa faktor seperti:
a)
Tidak ada kebijakan yang mengontrol sistem emisi
transportasi
b)
Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang
seharusnya wajib dilakukan secara berkala tidak berjalan dengan efektif
c)
Kualitas BBM yang rendah
d)
Kesadaran masyarakat tentang bahaya emisi serta upaya
dari tiap-tiap individu untuk menguranginya masih rendah
e)
Tingginya mobilitas manusia di darat
f)
Tingginya penggunaan kendaraan bermotor
g)
Rendahnya kualitas angkutan umum
Permasalahan polusi udara layaknya ditangani dengan
optimal karena kondisi bumi saat ini yang sudah hampir mencapai ambang batas,
dimana lingkungan tidak lagi mampu memenuhi semua kebutuhan manusia. Efek
paling buruk dari emisi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan
global dan kerusakan ozon. Masalah lain
yang timbul akibat polusi udara adalah terganggunya kesehatan masyarakat.
Tingginya dominasi transportasi yang ada di darat dengan banyaknya masuia yang
berada di lokasi sekitar aktifitas trasnportasi membuat masyarakat menghirup
udara yang terkontaminasi dengan limbah bahan bakar kendaraan. Hal ini tentu
sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat karena bisa menyebabkan penyakit
pernafasan, termasuk diantaranya asma, bronchitis serta penyakit pernafasan
lainnya.
Bentuk polusi yang lain yang cukup mengganggu dan
mungkin berbahaya secara fisis maupun psikis adalah kebisingan udara. Ini
adalah hasil yang tidak diinginkan dari setiap pergerakan. Masalah ini sering
terjadi di jalan-jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan yang tinggi
atau kendaraan-kendaraan yang memodifikasi alat pembuangannya hingga
menimbulkan suara yang cukup keras.
2.
Konsumsi Energi
Tingginya kebutuhan bahan bakar
minyak di kota ambon dapat memperparah kondisi krisis energi yang kini sudah
mulai menjadi perbincangan. Ketika krisis energi terjadi, maka hal ini akan
menimbulkan kelangkaan BBM yang kemungkinan akan mempengaruhi harga BBM di
pasaran, tentu hal ini akan semakin menyusahkan masyarakat Indonesia yang
didominasi oleh kalangan menengah ke bawah, karena belajar dari pengalaman yang
sudah terjadi, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah
tangga lainnya.
B.
Masalah Sosial
1. Kemacetan
Kemacetan merupakan salah satu
masalah yang dinilai paling mengganggu kenyamanan pengguna transportasi darat,
kemacetan dapat mengurangi efektifitas kerja maupun kegiatan masayarakat,
memperlambat manusia untuk melakukan aktifitas, meningkatkan polusi udara,
polusi suara serta merupakan pemborosan bahan bakar yang semakin hari semakin
menipis.
Kemacetan
lalu lintas di kota ambon hampir terjadi di semua jalan arteri ini di karena
karena ruas-ruas jalan yang sudah tidak mampu menambung kendaraan kendaran .
hal ini terjadi juga karena penggaruh hambatan samping yang tinggi , sehingga
menyempitan ruas jalan seperti hal nya parkir di badan jalan , berjualan di
trotoar dan badan jalan , pangkalan becak dan panggala umum, kegiatan sosial
yang menggunakan badan jalan, serta adanya masyarakat yang berjalan di badan
jalan.
2.
Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah faktor yang tidak di
duga dan disengaja yang melibatkan orang . kecelakaan sendri di sebabkan karena
beberapa faktor yaitu faktor manusia, faktor kendaraan , faktor cuaca
a)
Faktor Manusia
Faktor manusia sebagai pengemudi merupakan faktor yang
paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan di kota ambon
didahului dengan pelanggaran rambu-rambu
lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan
terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang
diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain itu manusia sebagai pengguna
jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam mengendarai kendaraan,
tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan
dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan
lainnya yang mungkin dapat memancing untuk balapan di jalan umum.
Banyaknya kasus kecelakaan darat selama ini
dikarenakan supir kendaraan yang mengantuk saat mengemudi, hal ini biasanya
terjadi pada kendaraan-kendaraan yang muatannya berupa barang, seringkali
kendaraan tersebut melakukan perjalanan di malam hari dengan menempuh rute yang
cukup jauh sehingga diperlukan kondisi tubuh yang baik.
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di
jalan terkadang tidak diikuti dengan kesadaran pengguna jalan untuk mentaati
rambu-rambu lalu lintas atau saling menghormani sesama pengguna jalan, padahal
contoh kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa sudah sering diberitakan di
media masa. Ketidakdisiplinan dari pengguna jalan ini tentu dapat membahayakan
pengguna jalan yang lain, manusia tidak akan tau apakah ia akan mengalami
kecelakaan lalu lintas sebagai korban yang ditubruk atau menjadi tersangka penabrakan.
b)
Faktor Kendaraan
Faktor kendaraan yang paling sering
terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seperti halnya yang
terjadi jalan pier tendean , desa halong
, kecamatan baguala. Kecelakaan ini terjadi secara beruntun yang melibatkan
sebuah truk pengangkut semendan empat mobil , kecelakaan ini menewaskan enam
orang dan 20 orang alainnya luka-luka . insiden maut ini terjadi sekitar pukul
08.30.kecelakaan ini terjadi akibat dari tidak berfungsinya rem sebagaimana
mesti , rem blog dapat terjadi karna kurannya perawat .
Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan
technologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk
mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan,
disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor
secara reguler.sehingga sebelum kita berkendara hendaknya memeriksa kendaraan
terlebih dahulu .
c)
Faktor Cuaca
Hari hujan juga mempengaruhi kinerja kendaraan seperti
jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga
terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa
bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi
lebih pendek. Asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang,
terutama di daerah pegunungan.
Angka kecelakaan mencerminkan kualitas managemen
transportasi yang ada di dalam suatu wilayah, bagaimana pengaturan jalan raya,
pengawasan peraturan lalu lintas yang ditepakan serta bagaimana sistem tersebut
menjamin semua jaringan transportasi bisa berfungsi dengan baik agar tidak
membahayakan penggunanya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sistem
transportasi, managemen transportasi, jaringan transportasi belum bisa
dikatakan baik karena angka kecelakaan lalu lintas serta kerugian yang
ditimbulkannya masih cukup tinggi. Kelalaian dari aparat pengendali juga sering
menyebabkan kecelakaan lalu lintas terutama darat, semisal ada masyarakat yang
tidak menggunakan helm di jalan raya, terkadang polisi lalu lintas acuh atau
tidak peduli.
Pola pengaturan atau penataan jaringan jalan juga
dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas darat, jalan yang
berlubang ditambah dengan kurangnya fasilitas transportasi contohnya lambu
penerangan jalan, maka resiko kecelakaan cukup tinggi.
·