Senin, 17 Oktober 2016

MEMAHAMI PENTINGNYA KAMPANYE KESELAMATAN JALAN



PERTEMUAN 1 : Memahami Pentingnya Kampanye Keselamatan Jalan
1.      TUJUAN :
    •  Memahami dasar hukum program kampanye keselamatan jalan
    •  Mengerti dan memahami tujuan dilakukannya kampanye keselamatan jalan.
   A.   Dasar hukum
1.      Undang-undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan
a)      Bab 1 pasal 1 (31)
b)      Pasal 57
c)      Pasal 106
d)     Pasal 203 (2) huruf a
2.      Instruksi presiden RI no 4 tahun 2013 tentang program dekade aksi keselamatan jalan

   B.   Definisi kampanye
1.  Leslie B. Snyder (2002): kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.      Rogers dan Storey (1987): kampanye sebagi serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganiasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu
3.   Glosari grafis, kampanye merupakan rangkaian iklan dan berhubungan dengan usaha perancangan untuk menampilkan dan memperkenalkan sebuah ide penjualan atau jasa dalam jangka waktu yang teratur.
4.      Menurut Ostergaard kampanye adalah sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan sosial yang tidak didukung oleh temuan-temuan ilmiah tidak layak untuk dilaksanakan
5.      Sweeney, kampanye Seperti sebuah perjalanan, yang dimulai dari satu titik, dan berakhir pada titik yang lain. Untuk sampai pada titik tujuan maka orang harus bergerak ke arah yang tepat.
   C.   Kampanye keselamatan jalan
Adalah sebuah wujud tindakan komunikan  yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi – informasi mengenai keselamatan jalan / pentingnya keselamatan jalan bagi mereka hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran / kepedulian terhadap keselamatn jalan .

   D.   Karakteristik kampanye keselamatan jalan
1.      Informasi ke masyarakat luas
2.      Mempopulerkan masalah-masalah sosial di masyarakat
3.      Hendak merubah kebiasaan atau perilaku
4.      Memperbaiki kondisi sosial
5.      Memberikan sebuah pemecahan
6.      Tidak bermuatan politik 

   E.   Modek kampanye
1.      Model komponensial kampanye

Pesan-pesan disampaikan di berbagai saluran komunikasi seperti media massa, media tradisional atau saluran personal. Dan mendapatkan Umpan balik untuk mengukur efektifitas kampanye dapat muncul dari pesan itu sendiri, saluran yang digunakan atau respon penerima. Sumber dapat mengidentifikasi potensi gangguan pada semua komponen kampanye yang ada.

2.      Model Kampanye Ostegaard oleh Leon ostegaard

Tahapan model kampanye ostegaard oleh leon ostegaard
·         Sikap secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh perubahan dalam tataran pengetahuan dan ketrampilan, seketika maupun bertahap. Seandainya bertentangan dengan sikap yang telah mantap, maka perubahan tidak muncul.
·         Tahap terakhir dari model adalah tahap evaluasi pada penanggulangan masalah. Tahap ini disebut juga tahap pasca kampanye.
·         Evaluasi diarahkan pada keefektifan kampanye dalam menghilangkan atau mengurangi masalah seperti yang telah diidentifikasikan pada tahap prakampanye.

3.      Model oleh Larson, 1993

Model Perkembangan Lima Tahap Fungsional  oleh Larson, 1993
·         Diterapkan pada candicate oriented campaigns, product oriented campaigns atau cause or idea oriented campaigns. Fokus  model ini adalah pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada proses pertukaran pesan. Tahap kegiatan meliputi identifikasi, legimatisasi, partisipasi, penetrasi dan distribusi.
·         Tahap identifikasi merupakan tahap penciptaan identitas kampanye yang dengan mudah dapat dikenali khalayak. Identitas dengan penggunaan simbol, warna, lagu atau jingle, seragam dan slogan.
·         Legitimasi: Dalam kampanye politik diperoleh ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislatif. Legitimasi  mereka bisa efektif digunakan dan dipertahankan sejauh mereka dianggap capabel dan tidak menyalahgunakan jabatan. Dalam kampanye produk, legitimasi ditunjukkan melalui testimoni atau pengakuan konsumen tentang keunggulan produk tertentu.
·         Tahap ketiga: partisipasi yang bersifat nyata atau simbolik. Partisipasi nyata ditunjukkan oleh keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamflet, brosur atau poster, menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan sebuah lembaga swadaya masyarakat atau memberikan sumbangan untuk perjuangan partai.
·         Tahap 4 penertrasi : Pada tahap ini seorang kandidat, sebuah produk atau sebuah gagasan telah hadir dan mendapat tempat di hati masyarakat. Sebuah produk telah menguasai sekian persen dari pangsa pasar yang ada. Seorang juru kampanye telah berhasil menarik simpati masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa ia adalah kandidat terbaik dari sekian yang ada. Sebuah kampanye yang ditujukan untuk menentang kebijakan pemerintah mendapat liputan media massa secara luas dan mendapat tanggapan serius pemerintah dengan membuka dialog untuk mencari jalan keluar terbaik.
·         Tahap 5 distribusi : Tahap pembuktian, pada tahap ini tujuan kampanye pada umumnya telah tercapai. Kandidat politik telah mendapatkan kekuasaan yang mereka cari, sebuah produk sudah dibeli masyarakat atau kampanye kenaikan harga tarif tol telah disetujui pemerintah. Tinggal sekarang bagaimana mereka membuktikan janji-janji mereka saat kampanye. Bila gagal melakukan akibatnya akan fatal bagi kelangsungan jabatan, produk atau gagasan yang telah diterima masyarakat.

4.      Model difusi inovasi

·         Tahap I: tahap Informasi : terpaan yang bertubi-tubi dan dikemas dalam bentuk pesan yang menarik akan menimbulkan rasa ingin tahu khalayak tentang produk dan gagasan tersebut.
·         Tahap kedua: persuasion terjadi ketika khalayak tergerak mencari tahu dan produk tersebut menarik minat mereka.
·         Tahap selanjutnya yang ketiga adalah membuat keputusan untuk mencoba yang didahului oleh proses menimbang tentang berbagai aspek produk tersebut. Tahap ini orang akan mengambil tindakan dengan cara mencoba produk tersebut.
·         Tahap keempat konfirmasi atau reevaluasi: bila orang telah mencoba produk atau gagasan yang ditawarkan. Tahap ini menempati posisi yang strategis karena akan menentukan apakah seseorang akan menjadi pengguna yang loyal atau sebaliknya.
·         Tidak semua tahapan yang ada akan dilalui khalayak, bahkan bisa saja berhenti pada tahap pertama.

5.      Model Kampanye Notwak dan Warneryd


              Tujuan elemen kampanye
a)      Intendend effect (efek yang diharapkan). Efek yang hendak dicapai harus dirumuskan dengan jelas
b)      Competiting communication (persaingan komunikasi). Perlu diperhitungkan potensi gangguan dari kampanye yang bertolak belakang (counter campaign).
c)      Communication object (objek komunikasi) Biasanya dipusatkan pada satu hal saja, karena untuk objek yang berbeda menghendaki metode komunikasi yang berbeda.
d)     Target population & receiving group (populasi target dan kelompok penerima). Dapat diklasifikasikan menurut sulit atau mudahnya mereka dijangkau pesan kampanye.
e)      The Channel (saluran) penggunaannya tergantung karakteristik kelompok penerima dan jenis pesan kampanye. Media dapat menjangkau seluruh kelompok , namun bila tujuannya adalah mempengaruhi perilaku maka akan lebih efektif bila dilakukan melalui saluran antarpribadi.
f)       The message. Pesan dibentuk sesuai dengan karakteristik kelompok yang menerimanya. Pesan dibagi 3 fungsi: menumbuhkan kesadaran, mempengaruhi serta memperteguh dan meyakinkan penerima pesan bahwa pilihan atau tindakan mereka adalah benar.
g)      The communicator/sender dapat dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Harus memiliki kredibilitas di mata penerima pesannya.
h)      The obtained (Efek yang yang dicapai). Efek kampanye meliputi efek kognitif (perhatian, peningkatan pengetahuan dan kesadaran), afektif (berhubungan dengan perasaan, mood dan sikap) dan konatif (keputusan bertindak dan penerapan).

    F.     Contoh
      


Kampanye mengenai penggunaan helm pada anak seperti pada gambar di atas bertujuan untuk
  •   untuk memberikan wawasan tentang keselamatan lalu lintas
  •  Menanamkan perilaku berkeselamatan dengan cara penggunaan helm saat berkendara
Karena saat ini sebagian orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah dengan menggunakan motor . orang tuannya memakai helm tetapi anaknya tidak , hal ini saat berpotensi kepada tingkat keparahan anak apabila terjadinya kecelakaan . dengan anaknya hal seperti ini maka POLSANAK (polisi sahabat anak ) melakukan sosialisasi mengenai pengunaan helm . kampanye ini dilakukan dengan cara memberherhentikan kendaraan yang tidak memakai helm. Adapun kelemahan dan kelebihan dari sosialisasi ini yaitu
Kelebihan
  •   Memberikan pengetahuan penggunaan helm secara langsung kepada anak
  •  Memberikan pentingnya penggunaan helm saat berkendara
Kekurangan
  • Mengganggu aktivitas lalu lintas
  • Membutuhkan biaya yang banyak
  •  Tidak mencakup luas responden


1 komentar:

  1. Hard Rock Casino in Las Vegas | Dr.MCD
    Hard Rock Casino in Las Vegas 경주 출장마사지 (photo) · Hard Rock Hotel & Casino 제주도 출장샵 in Downtown Las Vegas (photo) · Hard Rock 안동 출장샵 Hotel & Casino 충주 출장샵 in 나주 출장마사지 downtown Las Vegas (photo) · Hard Rock Hotel & Casino

    BalasHapus